Assalamualikum Warrahmatulahi Wabbarakatuh,,,
Selamat pagi rekan-rekan guru dan sahabat gurukita45.blogspot.com, semoga sehat selalu,,,
Sudahkan rekan-rekan guru bergelar s1, pertanyaan ini adalah yang paling tepat dan menjadi evaluasi bagi para pendidik untuk meningkatkan kualitas diri serta peningkatan mutu pendidikan di indonesia.
Terkait masalah ini Pemerintah mendesak para guru sebagai bentuk pemerataan mutu pendidikan dan kualitas guru di seluruh Indonesia.
Ketua
Dewan Pembina Yayasan Pendidikan dan Keguruan Suluh Bangsa yang juga
rektor Institut Publisistik Thawalib Indonesia, Dr Ilyas Indra
menyampaikan, gerakan wajib kuliah sudah dicanangkan sejak 2014 dan
pada 2016 kembali digelorakan.
"Ini dalam rangka meningkatkan
pemerataan pendidikan untuk generasi muda menjadi sarjana lebih banyak
lagi di Indonesia dengan kemandirian dan biaya sendiri," katanya.
Terkait
hal ini, Kemenpora, diwakili Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan SDM
Pemuda, Djunaedi menjelaskan, program yang diselenggarakan beberapa
kampus, bekerjasama dengan KNPI patut didukung pemerintah. Saat ini
masih pada program wajib belajar 9 dan 12 tahun, tapi sudah menginisiasi
program wajib kuliah. Sehingga, tercipta SDM pemuda sarjana yang
tangguh dan mandiri.
Sedangkan Universitas Pertamina, lembaga
pendidikan tinggi yang dikelola Pertamina Foundation berjanji akan
menghasilkan lulusan sarjana yang mandiri, berwawasan global, kompeten
dan relevan dengan tantangan dunia usaha dan industri, khususnya di
bidang bisnis dan teknologi energi.
"Target jumlah mahasiswa
program sarjana (S-1) yang akan diterima di Universitas Pertamina
sekitar 1.000 orang. Rata-rata, sekitar 60 orang mahasiswa per program
studi," ujar Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication
PT Pertamina (Persero).
Untuk diketahui, Universitas Pertamina
yang berlokasi di kawasan Simprug, Jakarta Selatan yang belum terbukti
kualitasnya ini membuka 15 program studi dengan 6 fakultas. Ke-enam
fakultas tersebut adalah Fakultas Teknologi Eksplorasi dan Produksi
dengan 3 program studi (prodi), yaitu teknik geofisika, teknik geologi,
dan teknik perminyakan.
(Baca juga: GURU TAK BERSERTIFIKASI TIDAK BOLEH MENGAJAR)
Kemudian, Fakultas Perencanaan dan
Infrastruktur dengan 2 prodi, yaitu teknik sipil dan teknik lingkungan
dan Fakultas Teknologi Industri dengan 4 prodi, yaitu teknik elektro,
teknik mesin, teknik kimia, dan teknik logistik.
"Kami juga
membuka Fakultas Sains dan Komputer dengan dua prodi, yaitu kimia dan
ilmu komputer, Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan dua prodi, yaitu
manajemen dan ekonomil, serta Fakultas Komunikasi dan Diplomasi dengan
dua prodi, yaitu ilmu komunikasi dan hubungan internasional," katanya.
Seperti
diketahui, disparitas mutu pendidikan dan kualitas guru di Pulau Jawa
dengan daerah-daerah di kawasan Timur Indonesia masih terjadi. Guru
besar UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Prof Abdul Munir Mulkhan
menegaskan, pemerintah harus memastikan pemerataan mutu pendidikan dan
kualitas guru di seluruh Indonesia.
Belum lama ini, ia sempat
memaparkan materi "Kebijakan Pengembangan Profesi Guru" dalam kegiatan
PLPG bagi guru-guru SD di Kota Gudeg tersebut. "Ketika saya sampaikan
bahwa materi yang saya bawakan itu mudah diperoleh melalui pencarian
Google, sebagian besar peserta pelatihan ternyata masih asing dengan
internet, karena di daerahnya masih langka jaringan internet," katanya.
Bahkan,
menurut Munir, sebagian besar guru yang ikut kegiatan PLPG belum
pernah membaca UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan
Pemerintah No 74 Tahun 2008.
Para guru itu, kata Munir, mengaku
baru mendengar Undang-Undang Guru dan Dosen saat pelatihan tersebut
karena memang dalam pelatihan itu juga terdapat peserta dari Indonesia
Timur, yakni dari Kendari dan Kabupaten Muna.
Sumber : http://www.rmol.co/read
Post a Comment