CB Blogger Lab

Assalamualaikum Warrahmatulahi Wabbarakatuh,,,
Selamat sore rekan-rekan guru dimanapun anda berada, semoga sehat selalu.
Pada kesempatan kali ini kami dari gurukita45.blogspot.com akan menginformasikan kepada rekan-rekan terkait adanya lowongan tenaga kontrak termasuk untuk pendidikan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Alor mengalokasikan dana APBD II Tahun 2016 sebesar Rp 9 miliar untuk membiayai 697 tenaga kontrak kesehatan yang akan ditempatkan di 17 kecamatan.

Selain tenaga kesehatan, pemerintah juga mengalokasikan dana Rp 11 miliar untuk membiayai tenaga kontrak guru dan kependidikan sebanyak 3.000 orang. Terobosan ini dilakukan untuk mengisi kekurangan tenaga kesehatan dan tenaga guru di Alor yang topografinya sangat sulit.

(Baca jugaSUDAH WAKTUNYA WAJIB PENDIDIKAN S1)
(GURU TAK BERSERTIFIKASI TIDAK BOLEH MENGAJAR)
Demikian Bupati Alor, Amon Djobo kepada Pos Kupang, Sabtu (27/2/2016). Dia menjelaskan, persoalan utama di Alor adalah keterbatasan tenaga kesehatan dan guru. Dengan sebaran wilayah kepulauan, mendorong pemkab bersama DPRD mencarikan solusi agar dua masalah ini dapat teratasi.
Untuk itu, kata Amon, pada rapat pembahasan APBD Alor tahun 2016, sudah diputuskan untuk tahun 2016 ini merekrut tenaga kesehatan 697 orang yang dibiayai dana daerah Rp 9 miliar.
"Ini terobosan yang harus kita lakukan. Banyak anak-anak kami yang begitu lulus dari sekolah kesehatan menganggur. Makanya tahun 2016 ini kita sudah rekrut mereka sebagai tenaga kontrak sebanyak 697 orang. Tenaga medis dan paramedis ini kita tempatkan 3 sampai 5 orang di 17 kecamatan pada setiap puskesmas pembantu maupun puskesmas rawat inap. Semua fasilitas sudah disiapkan tetapi selama ini kekurangan tenaga saja," jelasnya.
Menurutnya, tenaga dokter di Alor juga sangat terbatas. Tenaga dokter spesialis baru 7 orang, yakni dokter spesialis yang dikontrakkan dan bekerja di RSU Kalabahi seperti dokter spesialis jantung, ahli bedah, spesialis kandungan, spesialis anak dan enam orang dokter PTT.
Dia menambahkan, alokasi APBD selama ini, lebih berpihak pada masyarakat dengan prioritas tiga hal, yakni mewujudkan masyarakat Alor yang kenyang, sehat dan pintar. Tahun 2012 IPM dari seluruh NTT, Alor mendapat ranking ketiga.
"Kami punya APBD setiap tahun mengalami peningkatan. Sejak saya memimpin Alor tahun 2014, APBD Alor Rp 789 miliar, kemudian tahun 2015 meningkat menjadi Rp 837 miliar, dan tahun 2016 meningkat lagi menjadi Rp 1,039 triliun. Sektor pendukung terutama infrastruktur, pariwisata. Kenaikan APBD ini efektif untuk kesejahteraan masyarakat. Kita dorong masyarakat untuk terlibat aktif," jelas Amon Djobo.
Mantan Asisten III Sekda Alor ini menambahkan, untuk tenaga guru sudah disetujui dewan untuk direkrut jadi tenaga kontrak. Tenaga pendidik dan kependidikan yang direkrut tahun 2016 sebanyak 3.000 yang dibiayai APBD Alor Rp 11 miliar.
"Kita rekrut mereka ini karena punya pengabdian luar biasa. Orang yang PNS kerjanya santai, lebih banyak berkeliaran di kota. Bayangkan, kita punya 77 SLTA, 90 SLTP, 370 SD. Kita harus isi di semua sekolah ini yang letaknya jauh. Tapi tenaga kontrak dengan gaji Rp 650 ribu/bulan, mereka sangat kerasan mengabdi. Tahun 2016 ini juga kita dapat alokasi anggaran dari pusat sebesar Rp 47 miliar untuk pembangunan gedung baru dan ruang kelas baru," tambahnya.

Post a Comment