Assalamualaikum Warrahmatulahi Wabbarakatuh,,,
Selamat malam rekan-rekan guru, semoga sehat selalu,,,,
Sejak pagi puluhan guru honorer menunggu anggota DPRD Kabupaten Bogor di loby gedung dewan, namun hingga Senin (28/3/2016) siang, belum juga bisa menemui wakil rakyatnya. Kedatangan mereka yang tergabung Persatuan Guru Honorer (PGH) menutut diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Meski sudah 7 jam menungu, tidak menyurutkan tekad kami bertemu anggota dewan. Kami akan tungu smapi jam berapa pun! Kami ingin anggota dewan mendesak Bupati Bogor mengangkat kami menjadi PNS, sesuai janjinya yang menyebutkan akan mengangkat semua guru honorer K2 menjadi PNS,” ujar Salahudin, salah satu guru honor.
Menurutnya, saat ini terdapat 3.140 guru honorer yang gajinya dibawa Rp1 juta. “Bahkan ada yang mendapat Rp150.000 sebulan, apa ini yang disebut dapat meningkatkan mutu pendidikan, sedangkan kesejateraan tenaga pendidiknya diabaikan?” katanya seraya bertanya.
Sejak pukul 09:00, puluhan guru mulai dari SD, SMP hingga SMA ini sudah beradatangan di halaman Gedung DPRD Kabupaten Bogor di dalam kompleks perkantoran Bupati Bogor. Namun hingga menjelang siang, mereka belum dapat beraudensi dengan wakil rakyatnya.
“Katanya mereka rapat, tapi sampai pk.14:30, belum juga selesai,” timpal guru lainnya. Sambil menunggu wakil rakyat itu rapat, para guru ini meminta honor yang mereka terima sesuia dengan Upah Minimun Kabupaten Bogor terutama masa baktinya lebih dari lima tahun.
“Kami semua menuniut kesejahteraan,” ujar Zubaeda, guru SD di Sukajaya seraya menyebutkan guru honorer masih banyak belum memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), yang merupakan Nomor Induk bagi seorang Tenaga Kependidikan.
Sekretaris DPRD Kabupaten Bogor, Nurhadi, mengatakan 50 anggota dewan itu sedang rapat paripurna membahas penetapan tiga rancangan peraturan daerah. “Biasanya rapat bakal lama, sebab untuk disahkan menjadi peratura daerah,” ucapnya.
Sumber: http://poskotanews.com/.
Post a Comment