Assalamualaikum Warrahmatulahi Wabbarakatuh,,,
Selamat malam rekan-rekan guru dimana pun anda berada semoga selalu dalam lindungan Allah SWT,,,
pada kesempatan kali ini gurukita45.blogspot.com akan mengulas mengenai pengembangan diri seorang guru yang dikutip dari http://bulungan.prokal.co/.
"rendahnya profesional guru, akan menurunkan kinerja, motivasi, dan kualitas guru " sepertinya pernyataan ini adalah yang paling tepat untuk menggambarkan seorang guru, tapi ini hanyalah pernyataan, pendapat setiap orang berbeda-beda, kembali ke pribadi masing-masing, dan ini adalah evaluasi bagi seorang guru.
Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menerangkan perihal prinsip profesionalitas guru, lebih detailnya terdapat pada Bab III Pasal 7 ayat 1 butir b, dikatakan profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia.
Guru profesional juga dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Bahwa seorang guru tak hanya harus memiliki kompetensi pedagogik (ilmu pendidikan/pengajaran) dalam proses belajar mengajar, melainkan juga kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Guru diharapkan selalu meningkatkan kualitas dalam kerangka kinerja. Berdasarkan beberapa hasil temuan diinformasikan bahwa sebagian guru memiliki kecenderungan mengalami penurunan performance (kinerjanya) bersumber dari Kepala Bidang Profesi Pendidikan Menengah Kementrian Pendidikan Nasional dalam sebuah simposium yang diadakan KNPI Samarinda di Hotel Grand Sawit menyoroti hasil rata- rata Uji Kompetensi Guru (UKG) 2013 di seluruh Indonesia hanya 4,25 (masih berada di bawah grade yang dipersyaratkan yaitu 5,5).
Salah satu penyebab rendahnya profesionalisme guru yang berimbas pada menurunnya kinerja guru adalah kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan kualitas diri. Sebagian guru cenderung hanya melakukan pekerjaan rutinitas berangkat, tugas selesai, pulang lalu terima gaji/tunjangan. Mario teguh mengatakan ada banyak hal yang bisa terjadi kepada kita, tapi hanya ada dua macam reaksi kita yaitu, reaksi naik atau turun. Ibarat baterai pada ponsel, di saat performa baterainya menurun, maka baterai perlu di-charge. Kata Motivasi lebih tepat dikemukakan bagi meningkatkan kembali kinerja guru dengan kata lain pada saat performa kinerja guru menurun maka dibutuhkan refresh (penyegaran) ulang bagi membangkitkan kembali kinerja guru.
Motivasi berperan penting dalam meningkatkan kembali kinerja. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Aminah dkk (Pendidikan Ekonomi P. IPS Unila) dengan judul Pengaruh Motivasi, Lingkungan kerja dan Imbalan terhadap Performance menunjukan bahwa ada pengaruh motivasi terhadap performance guru. Ada pengaruh lingkungan kerja terhadapperformance guru. Ada pengaruh imbalan terhadap performance guru. Ada pengaruh motivasi, lingkungan kerja, dan imbalan terhadap performance guru.
Motivasi didefinisikan suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. (Mr. Donald : 1950), motivasi memberi dorongan kuat (trigger) terjadinya perubahan tingkah laku dan pola pikir sedangkan kinerja diartikan sebagai ungkapan kemajuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan motivasi dalam menghasilkan suatu pekerjaan (Fatah N, 1996). Media turut andil sebagai sarana pesan dan kesan bagi perubahan perilaku dan pola pikir. Media audio dan visual seperti film lebih memberikan dampak langsung bagi penontonnya.
Media Film banyak sekali memberikan inspirasi (positif) dan motivasi, terlebih film dengan latar belakang kisah nyata. Berdasarkan hal tersebut Ikatan Widyaiswara Kota Tarakan mengadakan kegiatan pemutaran film yang dilanjutkan dengan diskusi panel. Film yang diambil sampel adalah film MCFarland USA yang berlatar belakang kisah nyata kehidupan seorang guru SMA.
Diskusi Panel menghadirkan 2 narasumber dengan topik bahasan disesuaikan dengan alur cerita pada film. Narasumber pertama mengambil topik kedewasaan bersikap sebagai pengendalian diri, sedangkan narasumber kedua membahas topik peran wanita dalam membina hubungan keluarga yang harmonis. Jumlah peserta ditargetkan 30-40 orang, namun kehadiran peserta mencapai 58 orang. Pesan dan kesan yang tersirat dari film. Guru mampu mengarahkan pilihan yang terbaik bagi siswa ditinjau dari potensi peserta didik dan lingkungan. Guru mampu memberikan keyakinan kepada kepala sekolah untuk mendukung kegiatan belajar. Guru mampu memberikan motivasi siswa. Guru mencintai profesi pendidik. Guru responsif terhadap permasalahan siswa. Guru percaya diri. Peran keluarga dan lingkungan sekitar dalam mendukung program pendidikan (memotivasi guru). Guru bersedia ditempatkan di manapun dan berupaya optimal memberikan yang terbaik, di mana ia ditempatkan. Instrumen sebagai indikator ketercapaian tujuan pelaksanaan kegiatan menunjukan kegiatan ini memberi manfaat bagi peningkatan motivasi diri saya (22 orang menjawab setuju (45,83%) & 26 orang menjawab sangat setuju (54,17%). Kegiatan ini membantu menginspirasi saya untuk penggalian/peningkatan kreatifitas saya (27 menjawab setuju (56,25%) & 21 menjawab sangat setuju (43,75%). Kegiatan ini membantu menginspirasi saya untuk penggalian/peningkatan ide inovasi saya dalam pembelajaran (27 menjawab setuju (56,25%) & 21 menjawab sangat setuju (43,75%). Kegiatan ini menambah kecintaan dan kebanggaan saya terhadap profesi pendidik (23 menjawab setuju (47,92%) dan 23 menjawab sangat setuju (47,92%). Dua orang tidak menjawab). Jumlah rata-rata prosentase respons terhadap kegiatan pemutaran film yang dilanjutkan dengan diskusi panel adalah 95,42% berada dalam kategori sangat baik. Menilik dari data-data tersebut kegiatan pemutaran film dan diskusi panel dapat dijadikan salah satu alternatif pilihan bagi memotivasi guru yang berdampak positif terhadap peningkatan kinerja guru sebagai tenaga pendidik.
Maju terus pendidikan Indonesia“Tanggung Jawab yang didasari cinta akan melahirkan pribadi yang berkarakter”.
sumber: http://bulungan.prokal.co/
Post a Comment