Asalamualaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh,,,
Program Sarjana Mengajar di Daerah Terpencil, Terluar dan Tertinggal (SM3T)
telah menjadi salah satu solusi bagi pemerataan guru di berbagai daerah
Indonesia. Selain itu antusiasme para peserta juga mencerminkan bahwa program
ini sukses menarik para sarjana untuk berkontribusi secara langsung dalam
pendidikan Tanah Air.
Kuota peserta dan sasaran daerah program Sarjana Mengajar di daerah
Terdepan, Terluar, Tertinggal (SM3T) pada 2016 mendatang akan diperluas.
Meskipun pagu anggaran Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
(Kemenristek Dikti) pada 2016 mengalami penurunan, namun rencana perluasan
program tersebut tetap akan dilakukan.
Dirjen Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi,
Kemenristek Dikti, Ali Ghufron Mukti menuturkan perluasan program akan
dilakukan dengan strategi kerjas ama bersama dengan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. Menurut dia, untuk perbaikan program SM3T memang diperlukan
keterlibatan dua kementerian tersebut.
"Kedepannya, Kemendikbud akan ikut mengelola SM3T. Sejauh ini
koordinasi terkait hal ini terus dilakukan,".
Dia menuturkan, kerjasama dalam pengelolaan program SM3T diperlukan agar
memastikan program berjalan dengan efektif. Tidak hanya terkait dalam
pelaksanaannya, namun juga terkait efektifitas pemanfaatan lulusan program
SM3T.
Ali mengakui, masih terdapat sejumlah lulusan SM3T yang telah melalui
tahapan PPG namun belum terserap sebagai tenaga pendidik. Hal ini menurut dia
dikarenakan belum sinkronnya kebutuhan guru di lapangan dengan penyerapan
lulusan SM3T.
"Karena itu dengan kerjasama dengan Kemendikbud sebagai kementerian
yang membawahi guru, program bisa berjalan dengan lebih sinkron untuk jumlah
kebutuhan guru. Perencanaan jumlah guru dan juga pengalokasian dana nanti
melibatkan Kemendikbud, sedangkan proses pendidikan sarjananya baru Kemenristek
Dikti yang bertanggung jawab," ucapnya.
( baca juga : INILAH HARAPAN GURU HONORER, PADA BAPAK PRESIDEN )
Saat ini diketahui telah terdapat total 10.290 alumni SM3T. Sejumlah 4500
sarjana dari total tersebut telah lulus PPG, dimana 800 diantaranya sudah
diangkat sebagai CPNS oleh Kemendikbud dan ditempatkan di daerah-daerah dalam
program Guru Garis Depan.
Program GGD, mirip dengan program Indonesia Mengajar maupun Sarjana
Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) yang telah berjalan
sebelumnya. Hanya saja, kedua program itu sifatnya sementara karena guru yang
dikirim hanya mengajar satu tahun di daerah penempatan. "Kalau Guru Garis
Depan ini permanen, mereka akan jadi pegawai negeri di daerah," GGD
adalah guru berkualitas yang telah disaring dengan ketat. Mereka harus melalui
tahapan seleksi yang terdiri dari tes kemampuan dasar dan tes kemampuan bidang.
Setiap GGD diwajibkan telah menyandang gelar sarjana dan telah mengenyam
Pendidikan Profesi Guru. Selain itu, masing-masing setidaknya punya pengalaman
mengajar selama 1-2 tahun di daerah pelosok termasuk yang sudah ikut program
SM3T maupun tidak.
Ini adalah kesempatan bagi para guru yang
belum diangkat mejadi pns lebih besar peluangnya, atau yang ingin
mengabdi dan punya kepedulian lebih sehingga ingin menjadi pengajar
di daerah tertinggal . daerah yang menjadi target SM3T maupun GGD adalah ACEH,
NTT, PAPUA, dan PAPUA BARAT.
Sumber :
http://www.pikiran-rakyat.com/
Post a Comment