CB Blogger Lab

Asalamualaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh,,,
selamat malam rekan-rekan guru, dan sahabat infogurunasionall.blogspot.com semoga sehat selalu,,,
Program Sarjana Mengajar di Daerah Terpencil, Terluar dan Tertinggal (SM3T) telah menjadi salah satu solusi bagi pemerataan guru di berbagai daerah Indonesia. Selain itu antusiasme para peserta juga mencerminkan bahwa program ini sukses menarik para sarjana untuk berkontribusi secara langsung dalam pendidikan Tanah Air.
Kuota peserta dan sasaran daerah program Sarjana Mengajar di daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal (SM3T) pada 2016 mendatang akan diperluas. Meskipun pagu anggaran Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) pada 2016 mengalami penurunan, namun rencana perluasan program tersebut tetap akan dilakukan.
Dirjen Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kemenristek Dikti, Ali Ghufron Mukti menuturkan perluasan program akan dilakukan dengan strategi kerjas ama bersama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut dia, untuk perbaikan program SM3T memang diperlukan keterlibatan dua kementerian tersebut.
"Kedepannya, Kemendikbud akan ikut mengelola SM3T. Sejauh ini koordinasi terkait hal ini terus dilakukan,".
Dia menuturkan, kerjasama dalam pengelolaan program SM3T diperlukan agar memastikan program berjalan dengan efektif. Tidak hanya terkait dalam pelaksanaannya, namun juga terkait efektifitas pemanfaatan lulusan program SM3T.
Ali mengakui, masih terdapat sejumlah lulusan SM3T yang telah melalui tahapan PPG namun belum terserap sebagai tenaga pendidik. Hal ini menurut dia dikarenakan belum sinkronnya kebutuhan guru di lapangan dengan penyerapan lulusan SM3T.
"Karena itu dengan kerjasama dengan Kemendikbud sebagai kementerian yang membawahi guru, program bisa berjalan dengan lebih sinkron untuk jumlah kebutuhan guru. Perencanaan jumlah guru dan juga pengalokasian dana nanti melibatkan Kemendikbud, sedangkan proses pendidikan sarjananya baru Kemenristek Dikti yang bertanggung jawab," ucapnya.
Saat ini diketahui telah terdapat total 10.290 alumni SM3T. Sejumlah 4500 sarjana dari total tersebut telah lulus PPG, dimana 800 diantaranya sudah diangkat sebagai CPNS oleh Kemendikbud dan ditempatkan di daerah-daerah dalam program Guru Garis Depan.
Program GGD,  mirip dengan program Indonesia Mengajar maupun Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) yang telah berjalan sebelumnya. Hanya saja, kedua program itu sifatnya sementara karena guru yang dikirim hanya mengajar satu tahun di daerah penempatan. "Kalau Guru Garis Depan ini permanen, mereka akan jadi pegawai negeri di daerah," GGD adalah guru berkualitas yang telah disaring dengan ketat. Mereka harus melalui tahapan seleksi yang terdiri dari tes kemampuan dasar dan tes kemampuan bidang. Setiap GGD diwajibkan telah menyandang gelar sarjana dan telah mengenyam Pendidikan Profesi Guru. Selain itu, masing-masing setidaknya punya pengalaman mengajar selama 1-2 tahun di daerah pelosok termasuk yang sudah ikut program SM3T maupun tidak.
Ini  adalah kesempatan bagi para guru yang belum diangkat mejadi pns lebih besar peluangnya, atau yang  ingin mengabdi  dan punya kepedulian lebih sehingga ingin menjadi pengajar di daerah tertinggal . daerah yang menjadi target SM3T maupun GGD adalah ACEH, NTT, PAPUA, dan PAPUA BARAT.
Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/


Post a Comment