CB Blogger Lab

Assalamualakum Warrahmatulahi Wabbarakatuh,,,
selamat sore rekan-rekan guru dan pemerhati pendidikan indonesia, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT..!
Berbicara masalah gaji guru, mungkin tidak ada habis-habisnya, karena memang kemakmuran guru di indonesia ini masih kurang mendapat perhatian, dibanding beberapa negara berkembang seperti indonesia ini, dan kami dari aynews69.blogspot.com sudah merangkum beberapa informasi yang mungkin bisa menjadi acuan untuk rekan-rekan guru sekalian, semoga bermanfaat.

Sebanyak 2.280 orang tenaga guru yang dikontrak oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng akan digaji Rp1,5 juta. Gaji itu di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP) yang besarannya Rp 2,4 juta.
“Dari jumlah yang ada di kami, yang mampu kami anggarkan untuk gaji mereka sekitar Rp1,5 juta itu saja dulu,” ujar Kepala Disdik Kalteng Slamet Winaryo usai mengikuti upacara HUT ke-72 PGRI dan Hari Guru Nasional di Halaman Kantor Gubernur Kalteng, Senin (11/12).
Slamet menegaskan, guru bukan buruh dan tidak bisa disamakan dengan para pekerja lain. Jika ketersediaan anggaran besar, tentunya gaji atau honor mereka pun besar.


“Tidak sama lho ya, guru kontrak itu bukan buruh. Kalau bisa gaji mereka lebih dari itu ya kenapa tidak. Namun sekarang ini melihat dari anggaran. Kami hanya sanggup segitu saja dulu dan tidak bisa sama sebelumnya,” kata mantan Karo Pemerintahan Setda Kalteng ini.
Besaran honor tersebut karena melihat dari anggaran yang ada di dinasnya. Apabila endapatan Asli Daerah (PAD) mengalami kenaikan, maka bisa saja nantinya gaji akan dinaikkan lagi.
“Dengan besaran yang ditetapkan itu nantinya agar para guru kontrak yang ada tetap semangat menjalankan tugasnya. Dari 2.280 orang tersebut akan ada evaluasi karena siapa tahu ada yang tidak lagi bekerja atau yang sudah tua serta meninggal dunia,” ungkap Slamet.
Melihat dari sisi kebutuhan, untuk guru sendiri jumlahnya berdasarkan rasio guru dan siswa, sudah cukup. Namun kalau dilihat berdasarkan guru bidang studi atau mata pelajaran tentu masih kurang. Karena guru-guru setiap tahunnya ada yang pensiun.
“Sekarang saja kami punya guru yang berstatus ASN sekitar 5.000 orang, dan tenaga kontrak sekitar 2.000 lebih tadi. Berdasarkan jumlah bisa dikatakan cukup namun untuk guru mata pelajaran masih kurang untuk Kalteng ini,”ungkap Slamet.

Post a Comment